Laman

Rabu, 27 Juni 2012

GANTI TISSUE DENGAN SAPU TANGAN/HANDUK

Pernah mikirin gak tissue yang biasa kita pake sehari-hari itu asalnya darimana? Pernah bayangin gak apa yang bakal terjadi kalo kita sering pake tissue?

Sejarah Tissue
Pertama kali ditemukan, bahan baku kertas adalah bahan baku non-kayu, sisa sayur mayur seperti sutra, serat kapas, jaring ikan yang sudah tua, batang buah mulberry, rumput-rumputan, bambu, rotan dan sebagainya. Sejalan dengan perkembangan industrialisasi dan kapitalisme, dirasakan perlu untuk membuat suatu industri berskala besar, tersentralisasi dan padat modal. Namun kendala itu sulit mendapatkan bahan baku non-kayu dalam volume besar dan dapat diperoleh secara berkelanjutan.

Sekitar tahun 1860-an dimulailah sejarah pembuatan kertas dari bahan baku kayu. Saat itu hutan-hutan tua yang ada menyediakan 'tambang' bahan baku yang memungkinkan produksi komersial berskala besar dan berkelanjutan. Oleh karenanya harganya dapat ditekan sampai 85%. Sejak saat itu pulalah kebutuhan akan kertas juga meningkat, seperti yang berasal dari kebutuhan industri media massa cetak, termasuk untuk produksi tissue.

Saat ini 90% bahan baku pulp berasal dari kayu, yang mencakup sekitar 170 juta ton per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tanpa harus menebang hutan alam, maka dibutuhkan sekitar 10 juta hektar hutan tanaman

Fakta Tissue
Dalam satu kotak tissue atau sekitar 2-20 kotak tissue, diperlukan minimal sebatang pohon untuk ditebang dan diolah. Sedang sebatang pohon butuh enam sampai delapan tahun untuk bisa siap ditebang dan diolah lagi.

Fakta Hutan
Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72%. Indonesia merupakan salah satu tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia dengan tingkat kelajuan deforestasi sebesar 3,8 juta hektar per tahun, berarti Indonesia kehilangan luas hutan sebesar empat kali luas pulau Bali atau sebesar 300 kali luas lapangan sepakbola setiap jam.

Jika angka itu dipertahankan apalagi ditingkatkan maka Indonesia tak lagi memiliki hutan dataran rendah di Pulau Sumatera di tahun 2010 dan hutan di dataran rendah di Pulau Kalimantan tahun 2020 Sebanyak Apa Tissue Yang Kita Gunakan SehariDalam keadaan normal, diasumsikan penggunaannya adalah 5 sheet (lembar) tissue/hari. Satu Pack Tissue berisi kurang lebih 20 sheet. Misalkan satu batang pohon berusia 6 tahun bisa memproduksi kira-kira 2- pack tissue, maka satu batang pohon tersebut itu akan habis dengan pemakaian seseorang hanya dalam waktu 40 hari saja.

Pemakaian 40 hari/orang bisa mengorbankan satu batang pohon, yang alur hidupnya mencapai 6 tahun. Itu baru untuk satu orang.

terus apa dong yang harus kita lakuin? Solusinya gampang kok bisa dengan .......


GANTI TISSUE DENGAN SAPU TANGAN!!



Pokoknya apa aja selain tissue!! Sapu tangan/handuk bisa dipakai ulang pemakaiannya. Kalau sudah kotor tinggal cuci. Sapu tangan/handuk yang bersih bisa digunakan lagi. Sementara jika kita menggunakan tissue untuk mengusap peluh... setelah dipakai, tissue bisa langsung dibuang. Makanya... mulai berubah biar hutan gak makin gundul.

Less Tissue...Less Tree That Being Cut Off !!!

Kamis, 21 Juni 2012

Trotoar Untuk Pejalan Kaki dan Jalur Busway Untuk Bis Transjakarta

tadi pagi pas berangkat kuliah gak sengaja liat pengendara motor yang naik ke trotoar, ya walaupun pemandangan kaya gitu udah bukan hal yang aneh lagi disini tapi tetep aja suka ada rasa sebel liatnya. alasan pengendara motor yang naik trotoar pun macem-macem mulai dari macet lah, takut terlambat lah, sampe yang paling sok bijak mereka nyalahin populasi kendaraan yang terlalu banyak udah tau banyak kenapa ditambahin pak

udah tau populasi kendaraan tinggi tapi kenapa tetep bawa kendaraan?

padahal kalo emang takut telat kan bisa di antisipasi dengan jalan lebih pagi ya walaupun keadaan jakarta gak bisa di prediksi tapi mendingan kepagian lah daripada kesiangan. kalo masalah populasi kendaraan yang tinggi kan bisa diatasi dengan lebih tertib berkendara dan saling menghargai pengendara lain.

gambar dari gilamotor

gambar dari gilamotor

ternyata masalah kota ini gak cuma pengendara motor tapi pengendara mobil pun ikut bermasalah, mereka suka seenaknya masuk jalur busway kalo mau gak macet tuh naik bisnya jangan naik jalurnya. alasannya pun gak beda jauh sama pengendara motor mulai dari takut macet lah sampe takut terlambat.

kalo gak mau macet tuh naik bisnya jangan naik jalurnya


coba perhatiin gambar dibawah deh disitu ada perbandingan ruang kalo misalnya 60 orang bawa mobil pribadi, bus, dan sepeda bisa juga dianggap itu motor. coba liat siapa yang paling banyak makan tempat? no offense lah biar kalian sendiri yang nilai :p


yuk mulai sekarang kita saling menghargai sesama pengguna jalan....
ingat!!! bukan cuma kita loh yang pake jalanan ini masih banyak orang lain...

Rabu, 20 Juni 2012

Tempat makanan dari plastik - Earthhour 2012


Tidak. Plastik yang dihindari hanya plastik sekali pakai. TAPI, untuk wadah makanan ada beberapa plastik yang aman untuk makanan dan ada yang tidak. Tahu dari mana? Dapat dilihat dari kode di bagian bawah wadah plastik tersebut.

Yang Aman Untuk Makanan:
·         5/PP: biasanya berupa botol transparan yang tidak bening. Paling aman untuk wadah makanan.
·         4/LDPE: berupa botol yang lembek. Mudah didaur ulang dan aman untuk makanan.
·         7/ OTHER [SAN/ABS]: terdapat 4 jenis plastik dengan kode 7 atau OTHER. Yang aman untuk makanan adalah yang ada tambahan kode SAN atau ABS.
·         2/HDPE: botol susu

Yang Harus Dihindari:
·         1/PETE/PET: banyak dipakai sebagai botol Air Minum Dalam Kemasan karena hanya untuk 1 kali penggunaan dan tidak boleh terkena air panas karena senyawa kimia pada botol mudah  bercampur dengan makanan/minuman.
·         3 V/PVC: adalah bahan baku dari plastik ClingWrap. Paling sulit didaur ulang dan mengandung senyawa DEHA yang dapat masuk ke dalam makanan ketika terkena panas.
·         6/PS: Styrofoam, berbahaya untuk kesehatan, sulit diurai, tidak bisa didaur ulang.
·         7/ OTHER PC: mengandung polycarbonate yang berbahaya bagi kesehatan


Earthhour 2012